Saturday, January 21, 2012

The First Love NOT The Last Love



Hii :) Ini kisah nyata tentang masalaluku sama first love'ku. Bahkan sampe kelas 2 SMP aku belom bisa ngelupain dia sepenuhnya :(
Okedeh, selamat membaca ~

Aku menatap lekat refleksi bola mata hitam itu. Tak kupalingkan pandanganku sedetik pun bahkan kali ini aku tak mengedipkan kedua mataku. Pikiranku terhenti ketika aku menyadari suatu hal. Kini tak ada lagi kenangan indah tentangnya di memoriku, namun kedua mataku yang slalu menyaksikan secara detail semua tingkah lakunya, membuatku teringat kembali pada seorang lelaki dengan no absen 29 di kelasku dulu.


Kukenang kembali masa laluku. Tak peduli seberapa besar perjuanganku untuk melupakannya. Aku mengusap cermin untuk memperjelas refleksi wajahku. Air mataku menetes perlahan. Mungkin ini adalah air mata terakhirku untukknya. Aku menyekanya, tak ingin seorangpun mengetahui bahwa aku menangis.

Dia.. orang pertama yang mambuatku mengerti apa itu cinta dan ketulusan, bahkan ia yang membuatku merubah kepribadianku. Sebut saja dia, Mr. R. Apa kau tahu? Dulu, aku adalah seorang gadis tomboy yang selalu tampil cuek. Berbeda dengan sekarang, mungkin teman-teman mengenalku sebagai gadis feminim yang tak akan merusak imageku hanya dengan hal-hal konyol. Jika dulu aku merubah keribadianku untuknya, namun kini aku melakukan semua itu untuk diriku sendiri, dan hmm.. aku menyukai hal itu, aku dengan style feminim.

Flash Back -
Aku dan Mr.R sudah lama bersahabat. Kita sering menghabiskan waktu bersama. Ketulusan dan perhatiannya membuatku merasa nyaman dan.. hmm.. aku tak tahu apa yang kurasakan saat ini. Aku ingin slalu bersamanya. Apa aku menyukainya lebih dari sekedar sahabat? Kupikir itu ‘tak mustahil, walau saat ini, aku masih kelas 3 SD. Namun, kupikir semua ini begitu cepat. Aku belum siap merasakan semua hal yang berkaitan dengan cinta. Huff, inilah takdirku. Dan semua akan lebih baik jika aku memendam perasaanku dalam diam saja. Aku tak ingin merusak persahabatan kita. Apapun yang terjadi, aku akan menyembunyikan perasaanku ini.
                
Come on Bunga ! Kamu pasti bisa nyembunyiin perasaanmu ke dia!

Aku tahu, Mr.R hanya sahabatku. Namun, aku tak bisa membohongi perasaanku. Aku ‘tak suka melihatnya bermain bersama teman-teman perempuanku yang lain. Galau. Hanya kata itu yang bisa melukiskan isi hatiku saat ini. Marah, sedih, kecewa. Kulampiaskan kemuraman hatiku pada diriku sendiri. Yup, aku ‘tak pernah bisa mengendalikan emosiku.

Ternyata, sekeras apapun aku menyembunyikan perasaanku, teman-teman akhirnya mengetahui bahwa aku menyukainya. Haruskah aku kehilangan sahabat lelaki pertamaku itu? Ketika aku dan dia bermain bersama, teman-teman tak henti-hentinya mengganggu, membuatku dan Mr.R canggung. Tak lama setelah itu, kita jauh, bahkan ‘tak pernah ada komunikasi lagi.

Sedih? Tentu saja. Aku kehilangan dua sosok yang sangat berarti di hidupku. Sahabatku dan cinta pertamaku. Cinta pertama? Mungkin. Sebelumnya, aku mengira apa yang kurasakan hanya sebatas beberapa minggu saja (cinta monyet). Tapi, aku salah. Selama 3 tahun aku memendam perasaanku ini dan semua masih tetap sama, seperti pertamakali aku menyukainya.

Hingga akhirnya aku naik ke kelas 6, namun tak sekali pun kita bersama seperti 3 tahun lalu. Dan hari perpisahan pun tiba. Sungguh 3 tahun yang menyakitkan bagiku. Menahan semua perasaan sakit yang sebelumnya ‘tak pernah kurasakan. Di malam perpisahan, aku ingin membicarakan semuanya, aku ‘tak ingin ada penyesalan nantinya. 


Bunga, kamu harus bisa! Harus!


Tekadku sudah bulat. Aku mencarinya sambil setengah berlari. dan aku menemukannya! Ia berjalan mendekat.. dan.... menghampiriku. Ia tersenyum, aku juga. Namun, 'tak ada sepatah kata pun terucap. Kita hanya terdiam beberapa saat dan ia ... pergi. Tanpa sadar, senyum tersungging di bibirku. Aku tak sabar menunggu keesokan harinya dan kembali ke sekolah :D *hug Teddy bear*


Pagi ini, cuaca tidak cerah seperti biasanya. Namun, aku tetap semangat untuk pergi ke sekolah dan bertemu Mr.R. Aku bersenandung riang sembari mengikat tali sepatuku. Ketika aku beranjak dan melangkahkan kedua kakiku, Bunda memanggilku dan mengingatkan :

“Kemarin hari terakhirmu di sekolah, dan sekarang libur. Bunda akan segera mengurus pendaftaranmu di SMP 1 Kuta.” 

Aku lupa! Aku benar-benar lupa! Apakah kemarin itu senyum terakhirnya untukku? Hhh.. Seketika, aku menangis dan menghempaskan tubuhku. Bunda menghampiriku dan memelukku lembut. Ia berusaha menenangkanku, ia berkata bahwa kelak aku akan menemukan sahabat-sahabat lain yang juga baik dan menyenangkan di SMP. Ya, aku tahu itu. Namun bukan itu alasan penyesalanku. Aku menyesal karena ‘tak mengungkapkan perasaanku padanya. Aku menyesal karena telah memendam perasaanku terlalu lama. Aku menyesal karena ‘tak pernah berusaha memberanikan diri untuk memberitahunya, bahwa aku juga menyukainya.


Note :
Buat temen temen yang suka sama orang, jangan di pendem selamanya yah. Nanti nyeselnya bakal lebih parah dibandingin sama di tolak. Nyesek banget deh kalau ternyata orang yang kita suka juga suka sama kita, tapi takut ngungkapin gara gara dia pikir kita gak suka dia dan kita baru tahu ini semua pas udah ada orang laen di hatinya *kretek*. Thanks for read :))

No comments:

Post a Comment